Saturday, October 1, 2016

Tradisi INDONESIA. Malam 1 Suro, ribuan pusaka nusantara di Kediri dijamasi






www.bola206.net - Gamelan mengiringi prosesi menyambut penjamasan pusaka dan renungan menjelang 1 Suro yang diadakan oleh Komunitas Garuda Mukha Kota Kediri, Minggu (2/10) dini hari. Raden Ngabehi Tono Setyo Bimoseno, sesepuh Komunitas Garuda Mukha memimpin jamasan (membersihkan) ribuan pusaka berupan tosan aji dan keris peninggalan Kerajaan Kediri dan nusantara.

Sebelum menjamas, mencipratkan air berkah yang telah didoakan kepada para pengunjung yang mengikuti upacara 1 Muharam /1 Suro. RITUAL

Dalam prosesi ini sesajen sebagai pelengkap jamasan pusaka menjadi hal wajib. Kembang telon menjadi kelengkapan dalam pelaksanaan ritual penjamasan pusaka yang dilaksanakan oleh Komunitas Garuda Mukha.

Berbagai tombak peninggalan berbagai kerajaan juga akan dijamasi. Selain milik Komunitas Garuda Mukha, pusaka masyarakat Kediri juga ikut dititipkan dalam prosesi penjamasan.

Rangkaian bunga melati yang disiapkan khusus untuk sesajen pusaka yang telah dijamasi. Salah satu pusaka jenis keris dapur naga penganten, kamarogan (hiasan emas full) yang dimiliki oleh Komunitas Garuda Mukha.

Petugas jamasan nampak mempersiapkan pusaka-pusaka yang akan dijamas kemudian diserahkan kepada penjamasnya. Selain pusaka, dalam acara jamasan juga dihadirkan tokoh pewayangan 'Sang Hyang Ismoyo atau Semar' yang rencananya akan dikirab keliling Kota Kediri. Replika wayang Semar itu terbuat dari kulit sembilan ekor kerbau pada bagian badan dan wajah dibuat oleh sanggar wayang gogo.

Dalam sambutannya R.Ng Tono Setyo Bimoseno mengaku merasa terpanggil untuk membangkitkan, melindungi dan mengembangan kebudayaan adi luhung bangsa agar selaras dan sejalan dengan perkembangan modernisasi dan teknologi. Tanpa menjadikan suatu bangsa dan negara yang kehilangan jati dirinya. MENJAGA KEBUDAYAAN

Dalam jamasan jelang malam 1 Suro atau 1 Muharam 1438 H, selain pusaka yang tersimpang di Komunitas Garuda Mukho, masyarakat pecinta tosan aji dan keris juga menitipkan untuk dijamas oleh R.Ng Tono Setyo Bimoseno.

Berbagai sesuguhan dalam jamasan pusaka ini menambah suasana penjamasan pisaka menjadi sesuatu yan kental dengan mistis. Bau kemenyan dan berbagai hal yang menyertai prosesi jamasan seperti 'Caos Dhahar' (memberi suguhan,red) dalam pelaksanaan ritual jamasan pusaka semakin khidmat. Apalagi pelaksanaan jamasan dilakukan pada puku 24.00 malam atau pukul 00.00 hingga hingga menjelang fajar.


Komunitas Garuda Mukha adalah komunitas yang selama ini intens terhadap pusaka-pusaka peninggalan leluhur yang berada di Kediri. Kediri sendiri adalah kerajaan tua yang mulai ada sejak abad ke-6 di era Kerajaan Kalingga Selatan yang berpusat di Keling Kepung Kabupaten Kediri, sedangkan Kalingga Utara berada di wilayah Jepara Jawa Tengah.

Kediri mulai masyhur ketika dipimpin oleh Raja Airlangga di era Kerajaan Kahuripan/Panjalu Khadiri dan mencapai puncaknya dibawah kepemimpinan Prabu Jayabaya, raja yang memiliki ramalan yang terkenal yakni Jangka Jayabaya.

0 comments:

Post a Comment